Ketika Idul Adha 2012…

Ibuk sedha bulan 1 Mei 2012, dimana saat kita masi berduka, pada bulan Oktober bapak harus dirawat di rumah sakit karena terkena stroke ringan,.. rasanya seperti gagal menjaga bapak, I was completely lost in space…

Saya hanya dua bersaudara, dimana kakak tercintah ini nun jauh di Bogor dan tidak bisa pulang (kebangetaaan loe Mung and I do very upset with him ), saya menjaga bapak di rumah sakit…jujur saya trauma akan rasa kehilangan. Karena buat saya antara ada menjadi tidak ada itu cepat sekali prosesnya beda dengan ketika tidak ada menjadi ada. Tapi di satu sisi, saya tidak boleh menunjukkan “muka sedih” di depan beliau, kuatir malah nanti membebani pikiran beliau. Padahal dalam hati yaa sedihnya nggak karuan.

Selama menjaga bapak di rumah sakit, saya jarang bertemu my 3 amazing boyz, kangen banget sama mereka, tapi saya juga harus menemai bapak, I want to support my dad, mentally, ..ngantorpun juga jadi alakadarnya #rasanya sudah siap untuk di SP atau bahkan dipecat karena sering bolos…# yang ada dipikiran saya saat itu adalah, harus tetap mendampingi bapak, supporting him..sampai bapak diijinkan pulang.

Hari itu 26 Oktober 2012, tepat saat Idul Adha…saya menemani bapak fisioterapi, saat menunggu beliau berlatih, terlintas bahwa inilah yang dinamakan berkurban…mengorbankan waktu dengan anak-anak, mengorbankan ngantor, mengorbankan me-time…untuk sesuatu yang lebih “besar” maknanya.

Apa yang telah saya lakukan ini termasuk dalam kategori berkurban dengan cara dan jalan yang lain?

Alhamdulillah  bapak bisa menjaga kesehatannya, walaupun sudah nggak sebebas dulu aktifitasnya, tapi tetap bisa menyalurkan kesibukannya dengan sibuk nge-blog ( http://idesubagyo.blogspot.com/ )

Hehehe blog ini juga sebetulnya terinspirasi dari beliau…masa bapaknya punya blog, anaknya kagak punya…

Thank you for inspiring me, Dad….stay healthy ya pak (karena sehat adalah anugerah paling berharga dari-NYA) and keep teaching me about life, simplicity and gratitude

We love you Bapak!!!