HOME

Senin, 08 Juni 2015

Surabaya is (no longer) Heroes City…..It’s City of Hotels




Setahun belakangan ini saya melihat pembangunan hotel di Surabaya semakin “gila”…pada ruas jalan yang sama, kita bisa mendapatkan 3-6 hotel. Surabaya selama ini memang belum menjadi tujuan utama pariwisata, tidak seperti Jogjakarta ataupun Solo…atau Malang lah, tapi hotel di Surabaya udah kaya jamur di musim hujan.
Saya memang bukan penikmat fasilitas hotel saat weekend, tapi sedikit banyak saya pernah mendapatkan pengalaman untuk “in house tour” sampai mendapatkan voucher untuk bermalam dari beberapa hotel.
Tahun-tahun terakhir saya bekerja di Ashley, saya mendapatkan kesempatan untuk bermalam di business hotel, hotel yang didesain untuk para pelaku bisnis dimana luxury bukan merupakan prioritas.  Yang penting jaringan internetnya yahuuud ngebuuud. No swimming pool for sure…some of them don’t have bath-up..lagian pelaku bisnis kan mana sempet kumkum-kumkum di hotel…selak ketingaalan meeting doonk. Nah hotel macem ini yang sekarang lagi banyak dibangun di Surabaya.
Pembangunan hotel-hotel ini sayangnya tidak disertai dengan lahan parkir yang memadai, ada tipe business-hotel di bilangan Basuki Rachmad, uuh kalo mau parkir deg-deg-an duluan liat medannya yg menukik turun…salah haluan body mobil bisa beset-beset, ato paling apes bisa2 maju-mundur ngatur beloknya…
Belum lagi hotel di kawasan Taman Bungkul…kalo Minggu dia jadi egois banget, nutup jalan akses disekitarnya , krn setiap Minggu Surabaya ada car free day yang digelar di sepanjang jalan Raya Darmo, dan kebanyakan orang memarkir kendaraannya di sekitaran Taman Bungkul. Karena hotel egois ini, akhirnya parkir sampe ke utaranya jalan Serayu, alias tambah juaauuuh. Tapi buat anak-anak, sejauh apapun parkirannya mereka tetep semangat meramaikan car free day.
Di jalan Baratajaya ada dua hotel persis bersebelahan, Narita adalah hotel pertama yang berdiri, dia adalah hotel melati yang bernuansa jawa…dan dia adalah hotel kelas melati yang pede banget pasang harga 400K lewaaat. 6 bulan belakangan ini, berdirilah The Rock Hotel, kelas melati juga, dan pede pasang harga lewat running text dipintu masuk IDR250 nett….jeng..jeng..jeng..jeng….tidak lama si Narita memasang baliho segede gaban “ IDR 270K nett”…perang harga-pun dimulai…kalo dipikir-pikir sing edan kuwi sing yang kasih ijin. Lha wong hotel kok iso berjajar persis sebelahan.
Di area jalan raya Jemursari juga sudah berjajar hotel-hotel …haduuh pliiz deh…
Belum lagi apartel-apartel yang kini menjamur di Surabaya…aww..aww…
Do we need more hotels in Surabaya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar