HOME

Jumat, 28 Juli 2017

Betapa saia telah dewasa…

..

Hari ini, Jumat, Juli 28 2017, saya sedang memindahkan file foto dari hp ke PC, ditemani sederetan lagu dari playlist pilihan saya. Sambil menikmati memori setiap foto yang saya pindahkan, entah kenapa saat mendengarkan lagunya Chrisye, kok rasanya pengen liat youtube nya aja ya…
Seneng rasanya bisa menikmati klip “Cinta”  dari Chrisye, begitu berbobotnya video klip pada saat itu  (baca: era 90-an). Di video klip “Cinta” bertebaran seniman besar, seperti Elia Kadam, Titik Puspa, Erwin Gutawa, bahkan Guruh Soekarno Putra pun menjadi cameo disitu. Hebat tenan Chrisye ini. Ada juga Jay Subiyakto dan Dimas Djayadiningrat..uwaaaa…duluuuu jaman putih abu2, saia seneng buanged sama yang namanya Jay Subiyakto, buat saya dia ituuh cowook sekseeeh..gondrong..garis mukanya tegas..walaah lanang banget deh, beda banget sama ukuran cowok idola kekinian , cowok yang makin “ayu” makin digilai. Lha lanang kok mukanya lebih mulus dari wedok.
Gak berhenti sampai pencarian klipnya Chrisye, sayapun searching klip dari Iwa K dengan lagunya “Bebas” yang pada tahun itu (baca: late of 90’s)  termasuk hitz bingitz…Iwa K ini juga termasuk dalam lakik favorit saya, tipe bad-boy yang bikin penasaraaan ( ndadakno ancene terbukti mbethik, karena ketemon narkoba..eaa), ssttt..tertarik kepada tipe bad-boy ini seperti sudah jadi  nature saya, liat aja deh Vicky Nitinegoro… d*mn …wkwkwkwkwkwk
So, buat anak-anak ku…it’s okay kalo kalian diam2 liat cewek yang rada “selebor” itu ternyata lebih menarik daripada cewek rapih jalih; then you inherit my gene haahahaha.

Nggak Cuma artisnya yaa…lagu-lagu era 90 (till early 2000) juga lebih berbobot dan unique.  Ngga sekedar lagu cinta yang mellow woles keles, yang nadanya gitu-gitu aja dari awal sampe akhir lagu. Lihat deh lagunya Rida Sita Dewi “Satu Bintang Di Langit Kelam” liriknya dalem, klip nya juga dalem (baper..baper). Atau lagunya Padi “Kasih Tak Sampai”..mulai dari lirik sampe klip nya woke tenan, mau liat berapa kali, tetep aja mewek.
Lagu unique seperti lagu “Salah” by Potret…lagu yg liriknya bikin ngakak ….”Bunda” by Potret it is very touching.
Lalu di akhir 90-an kira-kira 1999 munculah band fenomenal dari Jogja, Sheila On 7…hahaaha saya naksir berat sama bassist nya waakakakak. Beberapa lagu mereka juga liriknya juga jeruu seperti “ Sephia”, “Anugrah Terindah Yang Pernah Kumiliki”, “Rani”…

Tidak terasa sudah 3 jam saya nguplek youtube dengan video2 lagu favorit saya….and mostly they were coming from over TWENTY YEARS ago…bwahahahahahahahahaha betapa saya sudah dewasa.

Dan sewaktu sedang menikmati klip Sweet Child Oh Mine, saya panggil anak bungsu saya “Dek ini lhoh oom nya yang nyanyi keren yaa, ganteng, ..mama sukak waktu dulu”. Tau ga jawabannya Risang apa “Kaya cewek gitu lhooo Mma....itu lhoh endhel rambutnya panjang”..#krikkrik



Our Simple Trip Our Adventure

Rehat sejenak
Kami memutuskan untuk rehat lebih awal menjelang libur lebaran 2017 ini.
Tujuan utama kami untuk bezuk eyang buyutnya nak-kanak children di Jogjakarta.  Ooh mereka sudah excited tiada tara mendengar rencana kami untuk memutuskan “jalan-jalan” ke Jogja. Kami sempatkan mampir Ngalmes-Madiun untuk nyekar Ibuk dahulu, setelah itu capcuuzz Jogja via Magetan. Fyi, children actually choose the route, because they are eager to see the mountain and the scenery which is they rarely to see.
Mereka menikmati saat jalanan sudah mulai menanjak dan kuping sudah agak “budek” hahaha, saya dengan senang hati menunjukkan nama-nama tanaman  ( yo sak ngertiku wae sih, selebihnya bapak yang jawab hehe)
Rute ke Jawa Tengah melalui Magetan memang melalui lereng pegunungan Lawu, pemandangannya oke, hawanya adem walopun UV Index nya 10.  Kami juga melalui hutan yang lumayan masih hijau, woow anak-anakpun asik  berimajinasi kalau didalamnya ada mahluk2 “amazing”, sakjane aku dewe feeling gag enak kalo liat kedalam hutan, lha kok mereka cekikikan sambil berkata “ nanti ada troll ya Mma” ( troll kuwi kata lainnya gen****wo  nak).
Disana ada satu spot dimana banyak penjual strawberry, kita gag beli sih, lha buat apa…wong ya gag arepe dodolan jus nang Jogja J, ada juga penjual labu jepang, bentuknya lebih kecil dengan warna orange genjreeeng…tapi kenapa mereka harus melabeli nama buah lokal kita dengan embel2 negara lain? Padahal jelas-jelas tanamannya ada dibelakang kios mereka, lha kapan nyampeknya dari Jepang?
Overall, the view is nice..menyegarkan mata dan pikiran, menyadarkan betapa kecil kita sebagai manusia, Alloh’ Creation is so remarkably amazing. Pohon-pohon hijau menjulang dengan backdrop langit biru bersih. Sayapun menunjukkan kepada anak-anak bahwa hijaunya daun-daun pun berbeda-beda, dan itu membuat pemandangan semakin cantik. So, being different it’s okay, as long as you are still on the right corridor.
Reno, masih inget rumah makan dimana 2 tahun lalu kita pernah singgah untuk makan siang. He remember  almost of the details in every our trip. Saat kita sudah memasuki daerah Tawangmangu, diapun masih ingat restoran yang kita singgahi untuk makan malam, setahun lalu. Libur lebaran 2016 adalah dimana saya dilanda batuk-batuk berat, perjalanan yang sangat saya tidak nikmati.
Untuk momen ini, kami sempatkan untuk berfoto-foto ria, sekedar kenang-kenangan untuk mereka.
Hijaunya alam,bersihnya langit




Selasa, 25 Juli 2017

Sansiviera tetaplah sansiviera….

Bagaimanapun kita merawatnya, tetaplah daunnya bisa melukai :)
Kalau sama-sama ada durinya saya lebih memilih untuk memelihara Aloe Vera, paling enggak kalo kegores, lukanya gag sia-sia, karena manfaat aloe vera itu lebih banyak dibanding sansiviera. Bahkan getah dari lidah buaya ini bisa digunakan untuk mengobati luka 
Kenapa saya menulis tetang sansiviera kembali? yah tentunya tidak tanpa alasan…..belakangan ini daunnya kembali meninggalkan goresan…mungkin saya yang kurang berhati-hati dengan tanaman ini, mungkin saya yang terlalu “merawat” tanaman ini? Well it could be so. Sebenarnya sansiviera ini adalah tanaman yang daya “survival”-nya tinggi, so, you don’t need to take care of them that much. The reason why I “have” to take care of sansiviera, is sense of responsibility. Atau rasa hormat kita kepada sesama Ciptaan Tuhan YME.
Saya diajarkan oleh kedua orang tua saya untuk “menyayangi” semua tanaman, namun sekarang ini sansiviera adalah bukan tanaman favorit saya. Atau mungkin belum menjadi favorit saya, perhaps someday, I will find a harmless sansiviera.

Well, something always happens for a reason right?!, mungkin ini pesan cinta Sang Pencipta untuk saia, agar kelak saia menjadi Aloe vera instead of Sansiviera hehehe



(Surabaya, July 25, ’17)